Senin, 27 Februari 2017

Puisi #2





HASRAT

Seorang hawa tertatih
Menatap lurus tak menoleh
Tetes dan terik tak pernah henti menerpa
Setiap jengkal kakinya

Saat itulah aku terngangah
Tajam tak berubah

Asaku bangkit !
Hasratku berkobar!
Tapi jari-jariku lemah...
Mengharap angan itu datang dan pergi
Angan yang memaksa merobohkan
Kesetiaanku pada Adam disuatu hari nanti


By: Dhee Idaku


Puisi #1


Puisi untuk Grandpa di tahun 2004




KOMA

Seorang lelaki tua terbujur kaku
Dalam belaian perempuannya
Matanya menyorot dalam
Menuju hamparan sosok anak-anaknya yang haus kasih sayang

Sayang,,, Panggilnya
Sayang,,, Harapnya
Sayang,,, Sesalnya

Raga kusut menua dibalut penyakit
Membuatnya sulit menimbang tanggung jawab yang tak sedikit
Antara perempuannya...
Penjelmaan sang bidadari yang dikembalikan
Dengan anak-anaknya yang tulus menaburkan benih kebahagiaan
Dan benih keagungan Tuhan

Adil bagi perempuannya
Belum tentu adil bagi anak-anaknya
Tapi adil seadil-adilnya
Ia pasrahkan untuk perempuannya
Yang setia menyumpal mulut dengan ramuannya
Dan benar sebenar-benarnya ia gantungkan untuk-Nya


by; Dhee  Idaku